Kabar mengejutkan datang dari dunia teknologi. Skype, salah satu pelopor layanan panggilan suara dan video berbasis internet, resmi dihentikan setelah 23 tahun beroperasi. Keputusan ini diumumkan langsung oleh pihak Skype melalui akun resmi media sosial mereka pada Senin, 5 Mei 2025.
“Seraya mengucapkan selamat tinggal pada Skype, kami ingin berterima kasih kepada komunitas luar biasa yang telah menggunakan layanan ini selama bertahun-tahun,” tulis Skype dalam pernyataan resminya di platform X (sebelumnya Twitter). “Ini bukan akhir — melainkan awal yang baru. Kami mengundang kalian untuk terus terkoneksi bersama kami lewat Microsoft Teams Free.”
Pesaing Semakin Kuat, Skype Tergusur
Skype pernah menjadi andalan utama pengguna internet untuk berkomunikasi lintas negara tanpa biaya mahal. Di masa jayanya pada pertengahan 2000-an, aplikasi ini dikenal sebagai solusi revolusioner untuk melakukan panggilan suara dan video secara gratis, saat tarif telepon internasional masih terbilang mahal.
Namun, posisi Skype mulai goyah seiring dengan kemunculan pesaing-pesaing kuat. Pandemi COVID-19 di tahun 2020 menjadi titik balik bagi aplikasi-aplikasi seperti Zoom, Google Meet, hingga Cisco Webex yang mendapatkan lonjakan pengguna secara signifikan. Bahkan, aplikasi seperti FaceTime dari Apple dan WhatsApp milik Meta juga semakin populer sebagai alternatif komunikasi daring.
Perjalanan Panjang Skype di Dunia Digital
Skype pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2003 oleh sekelompok pengembang di Estonia. Popularitasnya yang meroket membuat eBay tertarik untuk mengakuisisi Skype pada 2005 senilai US$2,6 miliar. Sayangnya, kemitraan tersebut tidak berjalan mulus. eBay kemudian melepas 65 persen saham Skype kepada sekelompok investor senilai US$1,9 miliar pada 2009.
Hingga akhirnya pada tahun 2011, Microsoft mengambil alih Skype dengan nilai fantastis US$8,5 miliar. Saat itu, akuisisi ini menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah Microsoft. Perusahaan raksasa teknologi asal Redmond ini pun berupaya menyuntikkan Skype ke berbagai lini produknya, termasuk Office dan Windows Phone yang saat itu sedang berusaha bersaing di pasar ponsel pintar.
Sayangnya, meskipun sempat bertahan cukup lama, pamor Skype kian meredup di tengah persaingan yang semakin ketat dan perubahan kebutuhan pengguna.
Pengguna Diimbau Beralih ke Microsoft Teams
Sebagai tindak lanjut dari penutupan ini, Skype memberikan opsi kepada para penggunanya untuk memindahkan semua data kontak dan riwayat obrolan mereka ke layanan Microsoft Teams Free. Teams sendiri merupakan platform komunikasi dan kolaborasi yang kini menjadi andalan Microsoft, terutama bagi kalangan profesional dan pelaku bisnis.
Selain itu, bagi yang tidak ingin menggunakan Teams, Skype juga menyediakan opsi bagi pengguna untuk mengunduh semua data mereka sebelum layanan sepenuhnya dihentikan.
Nasib Layanan Komunikasi Digital ke Depan
Keputusan untuk menutup Skype menjadi catatan penting dalam sejarah layanan komunikasi digital. Dulu, Skype dianggap sebagai solusi paling efektif untuk berkomunikasi lintas negara tanpa beban biaya tinggi. Kini, dominasi itu telah berpindah ke aplikasi-aplikasi baru yang menawarkan fitur lebih beragam, stabil, dan sesuai kebutuhan era digital.
Kematian Skype di tahun 2025 ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia teknologi, tidak ada yang abadi. Aplikasi yang dulu berjaya pun bisa tenggelam jika tidak beradaptasi dengan cepat.
Kini, Microsoft fokus mengembangkan Microsoft Teams untuk mengambil alih pasar panggilan video dan kolaborasi daring, meninggalkan Skype sebagai bagian dari sejarah dunia digital.
Ingin tahu perkembangan aplikasi komunikasi digital lainnya? Simak update terbarunya di kategori Berita Teknologi Mukromedia.com.